•  - 
    English
     - 
    en
    Indonesian
     - 
    id

AGUNG NUGROHO PUSPITO, Ph.D, “APAKAH ADA KEMUNGKINAN DENGAN MENGGUNAKAN TOKSIN DARI UBUR-UBUR TERSEBUT UNTUK PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI PROTEKSI TANAMAN”

agungProgram Pascasarjana Universitas Jember adakan kuliah umum, yang diadakan di gedung Soerachman (16/11), kali ini pemateri merupakan Profesor dari University Of Hawaii At Manoa, USA. Prof. Angel Anne Yanagihara, Ph.D, Ilmuan dengan berbagai pengalaman di bidang identifikasi racun yang lebih dikhususkan pada ubur-ubur, salah satu biota laut yang memiliki nama ilmiah Chrysaora colorata atau Jellyfish, hingga menemukan serum untuk menghilangkan reaksi racun ubur-ubur.

Yanagihara menjelaskan tentang ubur-ubur, mulai perkembangan atau siklus hidup, reaksi racun dari tentakel yang terdampak dalam tubuh korban hingga beberapa cara mengatasi reaksi racun ubur-ubur. Kuliah umum kali ini moderatori oleh dr. Al Munawir, M Kes, Ph.D  sekaligus penerjemah dari beberapa pertanyaan peserta, termasuk pertanyaan dari Yuni Puspitasari tentang reaksi awal dan penanganan dini bagi orang awam dan bagaimana cara mengusir ubur-ubur seperti yang terjadi pada saat hewan tersebut menyerang pembangkit listrik di Paiton.

Yanagihara menjelaskan melalui Al Munawir, “bahwa ubur-ubur yang menyerang daerah paiton kisaran bulan april 2016 bukan jenis jelyfish beracun, sedangkan untuk orang atau masyarakat pesisir sudah tahu cara penanggulangan awal terhadap secarangan ubur-ubur tersebut”, ungkapnya.

Agung Nugroho Puspito, Ph.D, salah satu peserta, peneliti CDAST yang juga dosen Program Magister Bioteknologi, menjelaskan tentang keunikan kuliah umum dengan narasumber Prof. Angel Anne Yanagihara, Ph.D ini,  mulai awal sampai akhir cerita.

“beliau adalah pakar tentang jelyfish atau ubur ubur, beliau meneliti tentang kelimpahan, ada dimana saja uburu ubur beracun tadi, mana saja habitatanya dan mobilisasinya kemana saja, beliau memiliki data yang terbanyak di daerah australia, afrika juga ada termasuk di indonesia, ini keahlian beliau”, kata Agung.

Agung sendiri menanyakan tentang apakah ada kemungkinan dengan menggunakan toksin dari ubur ubur tersebut untuk pengembangan bioteknolgi proteksi tanaman. lebih lanjut agung menjelaskan tentang pertanyaannya kepada Yanagihara bahwa di era modern ini penggunaan insektisida kepada tanaman mulai berkurang dan diganti teknologi terbaru yaitu semacam memasukan GEN atau DNA baru dari Bacillus Thuringiensis pada tanaman, harapannya tanaman tersebut dapat menghasilkan kristal protein yang akan mampu membunuh serangga secara alami yang dihasilkan oleh tanaman itu sendiri sebagai anti bodi, ungkapnya.

Yanagihara menyatakan pertanyaan Agung merupakan pertanyaan kali pertama didengar sebagai dasar motivasi perkembangan teknologi terbarukan, Yanagihara juga menjelaskan akan meneliti dan akan mencari bukti baru, sedangkan Yanagihara menjanjikan untuk menjawab pertanyaan Agung Nugroho Puspito, Ph.D melalui email pribadi, ungkap Yanagihara saat diskusi pada kuliah umum kemarin.(ysk)