•  - 
    English
     - 
    en
    Indonesian
     - 
    id

Forum Group Discussion Terhadap Kekeringan Di Lahan Rehabilitasi Taman Nasional Meru Betiri Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo

Permasalahan yang terjadi di lahan rehab diantaranya banyak tanaman pokok yang mati, rawan kebakaran hutan saat kemarau, dan kekurangan air saat musim kemarau. Kegiatan diskusi ini sangat membantu petani lahan rehab dalam pemberian informasi dan pengetahuan teknologi terhadap masalah kekeringan. Petani kesulitan dalam menyimpan air, sehingga perlu membawa air dari sungai atau cekungan dengan jerigen. Dr. Yenny Dhokikah dan Prof Nawianto selaku dosen pengampu mata kuliah Dinamika Sosial dan Kearifan Lokal memberikan masukan untuk menyimpan air saat musim hujan, seperti membuat cekungan kemudian diberi terpal, agar air tidak meresap ke dalam tanah dan bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman pokok saat musim kemarau. Selain itu, bisa juga dengan menangkap kabut dengan jaring-jaring, tetesan embun ditampung dalam bak atau drum. Dr. Luh Putu Suciati selaku dosen pengampu mata kuliah ekonomi lingkungan memeberikan masukan untuk menanbah bibit tanaman Loh di lahan rehab, karena tanaman Loh akarnya mampu menyimpan air, daunna bisa untuk pakan ternak, getahnya bisa untuk obat oles yang terkena gigitan serangga.

Salah satu kearifan lokal masyarakat petani lahan rehab adalah acara selametan atau dikenal dengan istilah Brokohan yang dilakukan ketika buka lahan dan panen. Acara selametan/brokohan bertujuan untuk mensyukuri hasil yang di dapat. Petani lahan rehab masih melakukan adat Cok Bakol, yaitu membuat sesaji dalam bentuk jenang. Jenang tersebut dibacakan doa-doa yang kemudian di letakkan di lahan milik petani. Ada sekitar 70% petani lahan rehab yang masih yakin dengan adat istiadat brokohan dan cok bakol. Kearifan lokal lainnya adalah memanfaatkan putung rokok sebagai pengganti sumbu kompor yang dimasukkan ke dalam lubang botol yang berisi air. Hal ini berfungsi sebagai irigasi dengan cara infus yang dirasa oleh petani lebih efisien terhadap pengairan tanaman pokok.

Penulis: Jenitra Milan Petrina

Tags