•  - 
    English
     - 
    en
    Indonesian
     - 
    id

Pakar Metabolomik Dari Jerman, Berikan Kuliah Umum Di Pascasarjana Universitas Jember

Prof.-Ludger-1_UNEJ-770x433Jember, 24 Agustus 2017

Mungkin belum banyak orang yang akrab dengan istilah metabolomik, padahal  perkembangan bioteknologi saat ini tidak lepas dari peran metabolomik. Untuk itulah Program Studi Magister Bioteknologi Pascasarjana Universitas Jember menghadirkan pakar metabolomik asal Leibniz Institute of Plant Biochemistry, Jerman, Prof. Ludger Wessjohan (24/8). Prof. Ludger memberikan kuliah umum berjudul “Novel Ways to Understand Natures Molecular Complexity: Metabolomics in Modern Drug Discovery” di hadapan 150 peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa di aula lantai 3 Gedung Soerachman.

MoUMenurut Prof. Ludger yang juga menjabat sebagai Head of Department and Research Group at Bioorganic Chemistry, di Leibniz Institute of Plant Biochemistry ini, metabolomik merupakan disiplin ilmu dalam Biokimia yang mempelajari metabolit, senyawa kimia yang terlibat dalam proses metabolisme mahluk hidup. “Metabolomik banyak berperan dalam pengembangan life science, seperti kedokteran, hingga pertanian. Salah satu kegunaan metabolomik antara lain membantu proses pembuatan biofuel, dari tanaman menjadi bahan bakar yang kini tengah banyak dikembangkan sebagai industri yang sangat penting di masa depan,” katanya mengawali kuliah umum.

Sementara itu, Prof. Tri Agus Siswoyo, Ketua Program Studi Magister Bioteknologi menjelaskan bidang metabolomik belum banyak dijamah oleh saintis terutama di Indonesia, namun memiliki potensi yang sangat besar. Menurutnya dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada ilmu murni seperti biologi semata, namun juga makin berkembang dengan ilmu-ilmu lainnya sehingga menhasilkan disiplin ilmu terapan seperti biokimia, biologi molekuler, mikrobiologi, genetika dan lainnya. Program Studi Bioteknologi Pascasarjana Universitas Jember sendiri memiliki penekanan pada Pharmacitical and Nutracitical yang berfokus pada bioteknologi kesehatan. Continue reading