•  - 
    English
     - 
    en
    Indonesian
     - 
    id

10 – 10 HARI KESEHATAN JIWA

10 – 10 HARI KESEHATAN JIWA 1

0

Oleh : Chikita Rizqi Hanifati, S.Ked (Mahasiswa Pascasarjana  Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jember)

Gangguan jiwa kian menghantui masyarakat baik itu di dunia maupun di Indonesia. Jumlah penderita gangguan jiwa dari tahun ke tahun semakin bertambah karena adanya krisis ekonomi maupun krisis sosial yang terjadi. Sebuah data yang dihasilkan berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SK-RT) yang dilakukan Badan Litbang Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2005 menunjukkan hasil suvey yang cukup mengagetkan yaitu diperkirakan terdapat 264 dari 1000 anggota Rumah Tangga menderita gangguan kesehatan jiwa. Dan jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya tingkat stress masyarakat dari tahun ke tahun

Jenis gangguan jiwa sangat beragam. Dari mulai yang ringan hingga tingkatan yang berat. Munculnya masalah kesehatan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang besar.

2

Masalah gangguan jiwa yang menyebabkan menurunnya kesehatan mental ini ternyata terjadi hampir di seluruh negara di dunia. WHO (World Health Organization) yaitu suatu badan dunia PBB yang menangani masalah kesehatan dunia, memandang serius masalah kesehatan mental dengan menjadikan isu global WHO. WHO mengangkat beberapa jenis gangguan jiwa seperti Schizoprenia, Alzheimer, epilepsi, keterbelakangan mental dan ketergantungan alkohol sebagai isu yang perlu mendapatkan perhatian lebih serius lagi.

Yang dimaksud dengan pengertian kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan kestabilan emosional. Bila kesemuanya bisa berjalan seimbang maka inilah yang dimaksud dengan definisi sehat jiwa serta juga sehat jasmani.

Pengertian gangguan jiwa sebagai “suatu sindrom atau pola psikologis atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang yang dikaitkan dengan adanya distress atau disabilitas.” Ini adalah definisi dari American Psychiatric Association (1994).

Penyebab gangguan jiwa bisa dikategorikan menjadi tiga bagian, sebagai berikut :

1. Faktor Individual

Yang termasuk di dalamnya yang bisa menjadi penyebab sakit jiwa adalah ansietas, kekhawatiran dan ketakutan, ketidakharmonisan dalam hidup dan kehidupan, serta kehilangan arti hidup (Seaward, 1997)

2. Faktor Interpersonal

Yang termasuk di dalamnya adalah komunikasi yang tidak efektif, ketergantungan yang berlebihan atau menarik diri dari hubungan, dan kehilangan kontrol emosional.

3. Faktor Sosial Budaya

Yang terdiri dari kemiskinan, dan diskriminasi seperti perbedaan ras, golongan, usia dan jenis kelamin, tidak ada penghasilan, kekerasan.

Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa, mari kita tingkatkan pengetahuan mengenai segala hal yang dapat memicu gangguan jiwa agar kita lebih bijak dalam bersikap dan sedapat mungkin menghindari hal-hal tersebut dalam rangka menjaga kesehatan kita. Karena pada hakikatnya kesehatan jiwa adalah hal yang sangat penting, namun demikian banyak orang yang melupakan hal tersebut dan lebih berfokus pada kesehatan jasmani saja.

Perbanyak melakukan hal-hal menyenangkan yang bisa menjadi suplemen bagi jiwa kita, agar menjadi pribadi yang lebih baik, lebih taat beragama dan bisa menjalin hubungan sosial lebih dan lebih lagi.

3

10 Hal untuk menjaga kesehatan jiwa

  1. Mendekatkan diri pada Tuhan

Berdoa secara rutin dapat memenuhi kebutuhan rohani yang merupakan komponen vital dalam kesejahteraan jiwa. Mengabaikan kebutuhan spiritual membuat jiwa kita gelisah dan tidak tenang. Berdoa merupakan sarana yang efektif dalam mencegah dan memerangi masalah-masalah kesehatan mental.

  1. Ekspresikan cinta

Mencurahkan cinta kasih adalah kunci kebahagiaan. Membantu orang lain membuat hidup kita lebih bermakna dan ketika kehadiran kita diharapkan akan menumbuhkan perasaan bahagia

  1. Kurangi Menonton Televisi, Video/Online dan Game.

Menonton televisi, film atau bermain game berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan mental. Kekerasan dalam tayangan berita, film laga, dan game dapat mengurangi keseimbangan emosional, memicu depresi dan mempengaruhi respon emosi kita.

  1. Miliki Teman

Teman adalah tempat terbaik untuk berbagi. Menjadi bagian dari komunitas yang saling memberikan dukungan merupakan hal yang dibutuhkan. Pilihlah teman yang dapat dipercaya sehingga persahabatan mendatangkan kebahagiaan.

  1. Berolah raga

Penelitian menunjukkan bahwa olah raga lebih efektif dalam mencegah dan mengobati depresi daripada obat-obatan. Daniel M. Landers, profesor ilmu kesehatan fisik dan olahraga dari Univeritas Arizona menemukan fakta bahwa cukup dengan menggerakkan tubuh selama 10 menit setiap hari kesehatan mental kita akan meningkat cepat. Olahraga juga meingkatkan gelombang alfa, dan dapat memperlancarkan brain neurotransmitter dengan menaikkan tingkat norepinephrine, dopamine, dan serotonin di dalam otak, dimana akan mengurangi depresi. Telah terbukti bahwa penyalur saraf otak seperti norepinephrine (NE) dan serotonin (5 – HT) terlibat dalam depresi dan schizophrenia.

  1. Menjaga Pola Makan

Makanan yang tidak sehat dapat memperburuk gejala berbagai penyakit termasuk autisme, skizofrenia, depresi, kecemasan dan serangan panik. Makanan yang dibutuhkan untuk kesehatan mental yang baik adalah buah dan sayuran dan makanan yang mengandung asam lemak esensial, seperti ikan belida, tongkol, labu dan kacang-kacangan. Susu dan coklat juga dipercaya menimbulkan efek menenangkan pikiran.

  1. Miliki Hobi yang positif

Setelah bekerja rutin seseorang perlu hobi untuk membangun kegembiraan dengan cara yang positif. Misalnya memelihara ayam, burung, ikan, mengurus bunga atau tanaman, melukis, memasak, bermain musik dan lain sebagainya. Bahkan mendengarkan musik saja, terutama yang lembut dan menyejukkan dapat menyeimbangkan proses kimiawi di otak kita.

  1. Rekreasi di luar rumah

Penting bagi kita untuk mencari suasana baru yang berbeda dan di luar rutinitas dengan menghabiskan waktu di alam. “Terapi hijau” dengan melihat pemandangan sawah, gunung, danau dan sebagainya bisa menjadi salah satu cara efektif untuk menemukan kesejukan dan menenangkan pikiran dan membebaskan dari pikiran negatif.

  1. Hindari pornografi

Rangsangan seksual pornografi dapat berkontribusi pada tumbuhnya kekosongan emosional yang dapat menyebabkan depresi, gangguan bipolar serta kesehatan mental lainnya. Hanya hubungan seksual dengan pasangan yang sah dan saling mengasihilah yang dapat mengisi kebutuhan fisik dan emosional kita.

  1. Membaca dan membaca.

Cara ampuh untuk menjaga pikiran agar selalu aktif adalah dengan membaca. Membaca bisa menjadi kegiatan penguat mental, terutama jika kita fokus pada bacaan yang positif. Membaca buku biografi, kisah-kisah inspiratif, novel dan puisi dapat bermanfaat bagi kesehatan mental Anda.

4

Tags