DAMPAK MSG BAGI KESEHATAN ANAK
Oleh : Sri wahyuni, S. KM
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Konsumsi makanan jajanan di masyarakat diperkirakan terus meningkat mengingat terbatasnya waktu anggota keluarga untuk mengolah makanan sendiri. Keunggulan makanan jajanan adalah murah dan mudah didapat, serta cita rasa yang sesuai dengan masyarakat.
Makanan olahan buatan pabrik, dari mi instan sampai dengan makanan cepat saji. Dari keripik kentang sampai dengan makanan di warung-warung tegal, yang biasa dikonsumsi, terutama pada saat makan siang. Semuanya mengandung bumbu penyedap atau yang biasa dikenal dengan vetsin atau MSG. Vetsin atau monosodium glutamate (MSG) adalah penyedap rasa yang sering digunakan saat memasak untuk menyedapkan masakan. Setelah diberi sedikit vetsin, makanan dapat menjadi sedap karena di dalam vetsin itu terkandung asam sodium glutanik (glutanic acid sodium). MSG dapat digunakan dalam berbagai makanan yang memiliki rasa gurih termasuk daging, ikan, berbagai sayuran, berbagai saus, berbagai sup dan berbagai bumbu. MSG menimbulkan gabungan rasa yang baik antara rasa asin dan asam.
Memang tidak dapat dipungkiri, kelezatan suatu hidangan dapat menambah gairah santap. Berbagai carapun dilakukan untuk menghasilkan suatu hidangan yang lezat. Salah satunya dengan menambahkan sedikit bahan penyedap rasa instan (MSG) ke dalam hidangan tersebut. MSG, yang terdiri dari air, sodium, dan glutamat ini mudah didapat dan harganya pun murah. Sehingga sering membuat kita lupa akan adanya efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi MSG ini.
Usia anak-anak atau masa pertumbuhan lebih sensitif terhadap efek MSG daripada kelompok dewasa. Banyak penyakit berat mengintai tubuh anda, di balik rasa gurih yang ditimbulkan oleh vetsin. Dampak MSG bagi kesehatan dalam jangka pendek (symptom complex MSG) antara lain perut mual, sakit kepala, mudah mengantuk, keringat berlebihan, wajah dan leher terasa panas, wajah terasa kaku, jantung berdetak kencang, nyeri dada, kesemutan.
Dampak MSG dalam jangka panjang antara lain:
- Menurunnya fungsi otak
Ketika sel-sel neuron di otak menerima senyawa Monosodium Glutamat (MSG), mereka menjadi sangat bergairah dan meningkatkan impulsnya sampai pada tingkat kelelahan yang sangat tinggi. Tapi, beberapa jam kemudian neuron-neuron tersebut mati seakan-akan bergairah untuk mati. Jika banyak sel neuron yang mati, maka fungsi otak pun bisa menurun, yang tentunya sangat berbahaya bagi perkembangan otak, terutama anak-anak. Dalam suatu percobaan, anak-anak yang mengonsumsi sup mengandung MSG dan meminum Nutrasweet (soft drink) darahnya akan mempunyai tingkat excitotoxin (keracunan) enam kali lebih besar dari excitotoxin yang menghancurkan hypothalamus neuron pada bayi Jadi , MSG dapat menyebabkan menurunnya fungsi otak dan semakin muda anak yang mengonsumsi MSG, semakin besar bahaya yang dapat ditimbulkan MSG pada otak sehingga jangka panjang akan mengurangi kecerdasan pada anak.
2. Chinese Restaurant Syndrome ( Sindrom Restotran Cina)
Masakan cina banyak menggunakan MSG. Karena itulah gejala yang dialami seseorang sehabis menyantap banyak MSG disebut Chinese Restaurant Syndrome.
Walaupun sebagian besar orang dapat mengkonsumsi MSG tanpa masalah, beberapa orang memiliki alergi bila mengkonsumsi berlebihan yaitu gejala seperti pening, mati rasa yang menjalar dari rahang sampai belakang leher, sesak nafas dan keringat dingin. Secara umum, gejala-gejala ini dikenal dengan nama sindrom restoran cina. Penyebabnya adalah terjadinya defisiensi vitamin B6 karena pembentukan alanin dari glutamat mengalami hambatan ketika diserap. Konon menyantap 2 – 12 gram MSG sekali makan sudah bisa menimbulkan gejala ini. Akibatnya memang tidak fatal betul karena dalam 2 jam Cinese Restaurant Syndromes sudah hilang. Namun apabila Cinese Restaurant Syndromes sering terjadi pada anak-anak maka akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
3. Kanker
MSG dapat menyebabkan kanker karena Glutamat dapat membentuk pirolisis akibat pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu lama. Pirolisis ini sangat karsinogenik. Padahal masakan protein lain yang tidak ditambah MSG pun, bisa juga membentuk senyawa karsinogenik bila dipanaskan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang lama. Karena asam amino penyusun protein, seperti triptopan, penilalanin, lisin, dan metionin juga dapat mengalami pirolisis dari penelitian tadi jelas cara memasak amat berpengaruh. Potensi terjadi kanker saat dewasa apabila sejak anak-anak sudah mengkonsumsi MSG
4. Alergi
MSG tidak mempunyai potensi untuk mengancam kesehatan masyarakat umum, tetapi juga bahwa reaksi hypersensitif atau alergi akibat mengkonsumsi MSG memang dapat terjadi pada sebagian kecil sekali dari konsumen. Beberapa peneliti bahkan cenderung berpendapat nampaknya glutamat bukan merupakan senyawa penyebab yang efektif, tetapi besar kemungkinannya gejala tersebut ditimbulkan oleh senyawa hasil metabolisme seperti misalnya GABA (Gama Amino Butyric Acid), serotinin atau bahkan oleh histamin
5. Adiktif.
Adiktif atau zat yang membuat ketagihan diduga terdapat dalam MSG. Kebanyakan orang obesitas menyukai snack yang mengandung MSG, sehingga memperberat derajat kelebihan berat badan orang tersebut.
6. Hipertensi.
Kandungan natrium di dalam MSG beserta sifat adiktif yang ada pada MSG, dan sebagai salah satu penyebab hipertensi (tekanan darah tinggi).
7. Obesitas.
MSG mengganggu hubungan endokrin antara meta-thermoregulatory modulators (neuropeptida dan leptin) dan brown fat. MSG mengurangi thermogenicity brom fat sambil menekan asupan makanan. Artinya, MSG berpotensi menyebabkan obesitas bahkan ketika seseorang mengurangi asupan makanan sekalipun.
8. Kerusakan Retina
Retina adalah suatu lapisan pada mata yang berfungsi menerima cahaya sebelum diteruskan ke otak untuk diterjemahkan sebagai suatu objek penglihatan. Berbagai studi telah dilakukan tentang kerusakan retina akibat penggunaan MSG. MSG dalam dosis tertentu diketahui dapat merusak neuron-neuron (sel-sel saraf) pada lapisan dalam retina mata.
9. Kerusakan hipotalamus dan struktur otak lain, sakit kepala (magrain) memperberat keadaan autisme dan hiperaktifitas, memperberat serangan asma, dan menimbulkan alergi..
10. Diabetes
Glutamat melakukan ikatan dengan reseptornya di dalam pankreas. Akibatnya, pankreas akan memproduksi insulin lebih banyak dari biasanya. Dengan dipacunya produksi insulin, otomatis perombakan kadar gula dalam darah mengalami peningkatan. “Itulah yang membuat glutamat bisa sebagai salah satu faktor penyebab diabetes”. Pankreas yang mendapat perlakuan dengan glutamat mengeluarkan insulin lebih banyak dibandingkan dengan biakan pankreas yang tanpa glutamat. Inilah yang membuat kelenjar pankreas makin lama mengalami kerusakan. Dalam keadaan normal, peningkatan insulin berkaitan erat dengan melonjaknya kadar gula dalam darah. Gula yang berlebih itu, dengan bantuan insulin, akan dirombak menjadi energi yang kemudian disimpan dalam jaringan tubuh seperti otot, jaringan lemak, dan hati. Peneliti tersebut menemukan bahwa efek dari glutamat itu lebih nyata bila dibarengi tingginya kadar gula. Namun, dalam kadar gula yang rendah pun, pengeluaran insulin masih terus berlangsung jika kelebihan glutamat
Disamping dampak jangka panjang seperti uraian diatas MSG juga berdampak terhadap organ jantung seperti detak jantung tidak teratur (Aritmia), kekacauan irama jantung atau terlalu cepat (fibrilasi atrium), detak jantung lebih dari 100 kali per menit (tachycardia), ataupun jantung berdetak sangat lambat. Gejala ini biasanya disertai perasaan cemas dan was-was. Bahkan, jantung kekurangan suplai darah sehingga menimbulkan nyeri dada yang sangat hebat (angina).
MSG Juga menyebabkan otot kaku, nyeri sendi, kerusakan sistem syaraf seperti depresi, migrain, insomnia, juga disorientasi, penyakit parkinson, alzheimer, dan autisme. Konsumsi MSG secara berlebihan juga dapat memicu masalah sistem pernafasan seperti bersin-bersin dan asma.
Melihat begitu banyak dampak yang ditimbulkan oleh konsumi MSG atau vetsin secara berlebihan maka jauhkan anak- anak dari bahan berbahaya ini. Berikan jajanan yang sehat terhadap anak-anak dan hindari snack-snack pabrikan yang diduga banyak mengandung vetsin. Bagi orang tua yang ingin anaknya tumbuh menjadi manusia cerdas, menghindari bahaya MSG merupakan hal yang wajib dilakukan. Wajar saja, mengingat seperti yang disebutkan sebelumnya, zat ini bisa merusak fungsi otak dan nantinya bisa menghambat pertumbuhan kecerdasan. Oleh sebab itu amat penting memberikan makanan yang bersifat alami dan sehat pada si buah hati.
MSG berdampak negatif bagi si kecil
Ini peringatan bagi para orang tua agar ekstra ketat menjaga konsumsi MSG pada anak. Terlebih snack atau makanan kecil untuk anak kecil saat ini secara umum sudah mengandung MSG.
Orang dewasa punya ketahanan yang lebih tinggi terhadap dampak negatif MSG, tetapi tidak demikian dengan anak kecil. Oleh karena itu alangkah bijak jika kita mempertimbangkan dengan baik makanan seperti apa yang akan kita dan buah hati konsumsi. Para ibu bisa membuat sendiri cemilan untuk buah hatinya untuk memastikan asupan sehat bagi si kecil.
Sumber:
http://tradisioanal-obat.blogspot.co.id/2015/05/efek-bahaya-msg-bagi-kesehatan.html