Berubah atau Punah

Berubah atau Punah

yuliana

Oleh: Yuliana

( Mahasiswa Program Studi Multidisplin Bioteknologi Program Pascasarjana Universitas Jember)

Hidup di era globalisasi erat kaitannya dengan teknologi. Perkembangan teknologi yang mutakhir dan canggih menjadi poros perubahan yang sulit dikendalikan. Sedangkan perubahan dinamis memaksa setiap individu untuk siap mengikuti cepatnya perubahan dengan keterampilan dan pengetahuan. Seperti halnya kejayaan Nokia yang merajai produsen ponsel terbesar di dunia selama 14 tahun. Brand yang terkenal dengan label connecting people ini menyuguhkan berbagai kelebihan seperti keunikan desain dan keawetannya (termasuk tahan banting dan tahan air). Namun, lambatnya menyadari perubahan jaman dan terlalu asyik dengan kejayaan masa lalu membuat perusahaan brand ini dibeli oleh kubu Android dan Apple. Sangat disayangkan bukan?

Perubahan biasanya identik dengan kalangan pemuda. Semangat para pemuda seakan mampu menyihir kalangan masyarakat untuk ikut melakukan perubahan yang diciptakannya. Mulai dari gaya hidup, pola pikir, dan budaya sangat cepat meluas dengan sebutan trend terkini. Para pemuda juga menciptakan trend up to date pada waktu – waktu tertentu. Misalnya, di bulan Agustus yang notabene adalah bulan kemerdekaan Indonesia. Mereka menciptakan kegiatan ataupun lomba – lomba untuk memeriahkannya. Semangat bersaing yang menggebu sangat terasa di bulan ini. Ditambah lagi dengan hadiah – hadiah menggiurkan yang memikat para pesertanya untuk memenangkan setiap perlombaan. Ternyata tidak hanya partisipasi belaka, ada harga diri dan kebanggan (kelompok) yang dipertaruhkan. Semacam mendapat bahan bakar tambahan yang ampuh untuk bisa menang. Sedangkan kelompok pemuda lain bersemangat menempuh jarak berkilo – kilometer untuk sekadar mengibarkan Sang Saka Merah Putih di ketinggian gunung. Tidak ada yang salah, karena arti kemerdekaan bagi setiap orang berbeda.

Pernahkan terpikir untuk mengilhami kemerdekaan menurut versi kita sendiri? Saat kita bebas berkreativitas tanpa meniru orang lain, bersikap dan berperilaku rasional. Ketika kita tidak lagi menjadi pengikut pola pikir, gaya hidup, dan budaya barat yang tidak sesuai dengan prinsip hidup kita. Bukan lagi ikut – ikutan trendi tanpa adanya pemikiran masa depan, melainkan sudah seharusnya kita bersemangat memperjuangkan apa yang menurut kita berarti. Setiap orang berpotensi sukses, namun keterbatasan waktu dan kemampuan akan menunjukkan perjuangan seseorang untuk meraihnya. Peningkatan kualitas diri, sikap ingin tahu, dan semangat juang tinggi dapat mempercepat kesuksesan.

Pemuda, bersiaplah punah bila engkau enggan berubah. Karena pengakuan yang kita sebut ‘eksis’ hanya bersifat sementara, sedangkan sejarah akan terukir sepanjang masa. Catatlah sejarahmu! Hingga dunia memaksa bertepuk tangan dan menuliskan namamu di dalamnya.