Sebelum Upacara hari kemerdekaan Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2016 di Istana Negara beberapa bulan lalu mungkin menjadi moment pembangkit semangat bagi generasi muda Indonesia, pasalnya peringatan Kemerdekaan Indonesia yang bertajuk “ Indonesia Kerja Nyata” yang dicanangkan memiliki makna yang beragam, tergantung terlihat dan dilihat dari sudut pandang mana.
Pada pengukuhan Guru Besar Di gedung Soetardjo (27/9), Rektor Universitas Jember melontarkan beberapa pernyataan yang kemungkinan sebagai dasar penyemangat kaum muda untuk terus berprestasi diantaranya:
“Setidaknya dengan pencapaian pada posisi guru besar maka pengembangan keilmuan dibidang itu semakin ada yang mengurusi, sesuai bidang masing masing. Semakin ada terus yang mengerjakan”, katanya.
Moh. Hasan menambahkan “pencapaian guru besar ini bukan dianggap pencapaian akhir tetapi justru ada babak baru yang memang dilalui pada posisi puncak di bidang akademik mudah mudahan menjadi inspirasi bagi yang lainya”. Imbuhnya.
Dikutip dari berita online http://humas.unej.ac.id/ tanggal 3 Maret 2015, Anang Hermasyah, musisi sekaligus politisi Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional, dalam acara “Dialog Interaktif Dan Serap Aspirasi Bersama Anang Hermansyah” memberikan pernyataan tentang meningkatkan kualitas pendidikan.
Menurut Anang, “Indonesia ini adalah bangsa yang besar tetapi besar saja tidak kita juga harus maju dan salah satu jalannya adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan masyarakatnya”.
Bahkan setiap kali ada event pemilu baik DPR, DPD, DPRD, PILBUP, PILGUB, atau bahkan PILPRES yang nomer satu dijadikan tameng untuk mendapat dan memenangkan calon kandidat, pasti ada kata-kata pendidikan gratis. Salah satu contoh pada pilbup Kabupaten Jember beberapa bulan lalu, pasangan calon nomer urut 2 juga memberikan janji diantaranya sekolah gratis bagi hingga tingkat SMA /SMK dan 5000 beasiswa perguruan tinggi bagi siswa berprestasi.
Dibeberapa penyataan yang dikutip dari berbagai sumber sebegitu pentingnya pendidikan, hingga menggapai titel atau gelar kesarjanaan yang disandang sampai posisi gelar Guru Besar baik tingkatan Profesor Akademik maupun Profesor Riset, begitu banyak ide dan karya yang dihasilkan sebagai bentuk sumbangsih para pendidik kepada kader-kader pendidikan bangsa dan negara.
Itu semua bentuk regenerasi, dan terus berkelanjutan, perputaran keilmuan atau menyalurkan ilmu kepada generasi dibawahnya supaya ilmu tersebut tidak mati atau musnah. Sesuai pernyataan Rektor Universitas Jember bahwa “keilmuan Diharapkan memberikan maslahat kepada bangsa dan negara” Kataya.
Rektor juga mempertegas bahwa khusus pengembangan keilmuan maka kita berharap suatu yang terus mengalir kepada yang lebih kebawah kepada dosen yang yunior akhirnya bermuara kepada keilmuan yang berkesinambungan dan terus membawa manfaat bagi semua pihak.(YSK)