JATUH CINTA KEPADA UNIVERSITAS JEMBER

hoirul na'im

Jember, 17 April 2016. Muhammad Hoiru Nail, S.H., M.H. kelahiran Jember, 7 Juli 1988, salah satu dari ribuan alumni Universitas Jember, merupakan sosok yang sangat mencintai Almamater. Setelah lulus Sekolah Menengah Atas tak langsung mendaftar menjadi mahasiswa di Perguruan Tinggi, tiga tahun dia menunggu, setelah beberapa kali tidak lolos mendaftar menjadi polisi sesuai cita-cita, akhirnya menentukan pilihan kuliah Strata Satu, Strata Dua di Universitas Jember. Dan Saat ini sedang menempuh Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Jember pula.

Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Ramo dan Ibu Hanifah bertempat tinggal di desa Sukojember kecamatan Jelbuk kabupaten Jember, daerah batas antara Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso. mengatakan “orang tua yang selalu memotivasi merupakan modal utama untuk terus menempuh pendidikan kejenjang yang lebih tinggi”.

Pria yang selama melaksanakan studi selalu istiqomah menjalankan puasa Senin Kamis ini, bukanlah dari keluarga yang memiliki latar belakang birokrasi ataupun pendidik. Bapaknya hanya lulusan SMU dan ibu lulusan SMP menjadi salah satu cambuk sosok Hoiru Nail untuk membuktikan bahwa dia bisa berprestasi dan membanggakan bagi kedua orang tuanya. “Orang tua saya ridho saya kuliah sampai Strata Tiga di Universitas Jember”, ujarnya.

Mohammad Hoiru Nail juga menambahkan, “jangan malu kuliah di Unej, meski orang jarang mengenal Kota Jember, Tapi Universitas Jember tidak kalah jika dibandingkan dengan Universitas lain di Indonesia, Lulusan Unej Juga banyak yang jadi Orang top”.

“Universitas Jember itu membanggakan bagi saya, alumni harus bangga” katanya. Universitas Jember yang meraih Akreditasi Institusi A, artinya Universitas Jember memiliki kualitas yang baik dalam proses penyelenggaraan pendidikan. Selain itu pertimbangan kenapa Muhammad Hoiru Nail kuliah di Universitas Jember, dia mengatakan “lokasi yang sangat mendukung, biaya hidup yang relatif murah dan tersedia berbagai beasiswa, serta Universitas Jember itu dapat dijangkau semua kalangan, baik kalangan atas maupun menengah kebawah”.

Peraih juara 1 kategori hakim konstitusi terbaik di lomba peradilan semu tingkat nasional. Lomba yang cukup membanggakan bagi dirinya. Perlombaan yang digelar oleh Mahkamah Konstitusi dan diikutinya ini adalah bentuk sumbangsih yang diberikan oleh Muhammad Haoiru Nail kepada Universitas Jember umumnya, dan Fakultas Hukum Khususnya. Meraih Predikat Kelulusan Cumlaude pada Program Sarjana dan Program Magister Ilmu Hukum juga merupakan Salah satu bentuk keseriusannya untuk terus berkarya.

Muhammad Hoiru Nail menjelaskan, kunci utama tentang strategi belajarnya yang memang jarang belajar tiap hari tapi selalu hadir dalam perkuliahan kecuali ada halangan yang tidak bisa ditinggalkan dan fokus terhadap apa yang diterangkan dosen serta jangan memperdebatkan kejelekan, ilmu  dan kemampuan masing-masing dosen supaya barokah. Diskusi ilmiah menjadi pilihan saat minum kopi bersama teman-teman membicarakan permasalahan akademis ataupun masalah nasional dan tema yang dibahas bisa dari berbagi jurusan, hal ini menambah wawasan bagi kita, ini yang dinamakan ngopi berkualitas “ujarnya.

Nail panggilan akrab bagi Muhammad Hoiru Nail juga tak patah semangat walaupun beberapa rekannya selalu mencibir, S1 sampai S3 di Universitas Jember. Dan dia hanya menjawab dengan gaya lemah lembut, “kita harus bangga, bendera kuning Universitas Jember sudah berkibar dimana-mana, dan saya dapat bertemu banyak kalangan karena nama Universitas Jember”. Mari kita berkarya, berprestasi dan membanggakan bagi Universitas Jember.(hr/ysk)