Kepo, suatu bahasa prokem yang sering digunakan anak muda zaman sekarang, berasal dari bahasa Bahasa Cina (Hokkian) kay poh (atau kaypo) yang artinya pengen tahu atau perasaan pengen tahu terhadap sesuatu hal. Apa kaitanya dengan hari Bumi atau kata Bumi itu sendiri?, kenapa kita harus “kepo”?, kenapa dengan Bumi, apa penyebabnya, siapa pencipta hari bumi dan masih banyak pertanyaan lain. Pertanyaan yang sebenarnya sepele namun bisa di asumsikan banyak arti.
Hari Bumi adalah hari pengamatan tentang bumi yang dicanangkan setiap tahun pada tanggal 22 April dan diperingati secara internasional. Pemrakarsa hari bumi sendiri adalah negara adidaya Amerika Serikat, melalui senatornya Gaylord Nelson pada tahun 1970, juga seorang pengajar lingkungan hidup. Hingga pada tahun 1992 tercetuslah KTT Bumi bertempat di Rio De Jeneiro. Tepat pada 22 april 2016 ini, 46 tahun sudah usia hari bumi sejak dilahirkan.
Sebenarnya hari bumi sendiri diciptakan untuk lebih memperhatikan akibat yang terjadi pada bumi, yang ditinjau dari beberapa sebab-sebab. Pola hidup ramah lingkungan sebagai salah satu cara sederhana menyelamatkan bumi. Mengapa harus diselamatkan, bumi adalah planet terindah yang didiami manusia, yang mampu menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan manusia, utamanya oksigen.
Kenapa Oksigen, apakah kekurangan oksigen?, ya kekurangan oksigen,oksigen yang bersih. Penyebab utamanya adalah pola tidak ramah pada lingkungan, hingga terjadi salah satunya pemanasan global. Penyebab pemanasan global dari aktivias manusia yang ada di sekitar kita atau alam sendiri. Penyebab pemanasan global dari aktifitas manusiaantara lain : meningkatnya gas karbon monoksida dari kendaraan bermotor, gas buang industri, hutan yang mulai gundul, penggunaan listrik yang berlebih terutama listrik yang menggunakan energi nuklir, sampah industri dan rumah tangga yang tidak bisa didaur ulang sehingga menyebabkan kerusakan jaringan tanah dan efek rumah kaca. Sedangkan Penyebab pemanasan global dari alam diantaranya : usia bumi yang sudah tua, siklus bumi yang pada saat ini berada di puncaknya, artinya bumi saat ini mengalami panas, sedangkan untuk ratusan tahun berikutnya panas di bumi menurun, lapisan ozon yang bocor di daerah kutub mencairnya es d kutub utara dan selatan.
Adanya hari bumi ini dimungkinan menggugah kesadaran manusia untuk meminimalisir “sakit”nya bumi yang seakan-akan menemui ajal entah cepat atau lambat. Bagaimana cara menyembuhkan bumi dari sakitnya????. Suatu pertanyaan yang gampang-gampang susah. Para pengamat, peneliti maupun pemerhati lingkungan ditingkat dunia, baik dari organisasi pemerintah maupun non pemerintah telah beberapa kali menuangkan ide melalui beberapa kajian dari tahun ke tahun. Dan pada tahun 1997 di Negara Jepang, perwakilan dari sekitar 160 negara merumuskan persetujuan dan menuangkan perjanjian yang lebih kuat, dikenal dengan Protokol Kyoto, yang isinya lebih menonjolkan mengurangi efek pemanasan global.
Apa kaitan hari bumi dan pemanasan global???. Bocornya lapisan ozon di bagian kutub utara dan selatan yang menjadi isu global, menjadi suatu kaitan dimana saat bumi yang kita tempati memiliki kekurangan akibat kecerobohan, akan timbul bermacam akibat didalamnya, panas yang terus menerus menyerang bumi tanpa filter (Ozon.red), bisa berefek pada terjadinya wabah penyakit, kekeringan, kelaparan hingga akhirnya mengarah kepada sifat sosial ekonomi dan politis suatu negara yang ada di bumi.
Meskipun belum banyak bukti yang tampak bagi mereka yang belum sadar, namun bagi mereka yang telah sadar akan merasa gerah melihat “penghobi” perusak alam. Hingga beberapa dari mereka yang “sadar” banyak membentuk organisasi-organisasi pelestarian alam untuk melestarikan alam itu sendiri.(Ysk)
Refrensi Daftar Pustaka
- https://kitabgaul.com/word/kepo
- https://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Bumi
- https://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
- https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Kyoto
- https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca