Pada hari Kamis, 19 November 2020, Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Air Pertanian/Alam Lingkungan Pascasarjana Universitas Jember rmengadakan Kuliah Umum dengan tema “Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Secara Berkelanjutan”. Acara ini dilaksanakan secara online melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini dihadiri kurang lebih seratus peserta dari berbagai kalangan Dosen, Mahasiswa S1 dan S2, Peneliti, PNS dan kalangan masyarakat umum. Kuliah umum menghadirkan narasumber dari BPDASHL (Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai-Hutan Lindung), ibu Enny Yusnita Susilo, S.Hut., MMA untuk menjelaskan bagaimana pengelolaan daerah aliran sungai yang dilaksanakan BPDASHL Brantas-Sampean. Pengalaman narasumber terkait dengan pengelolaan DAS Brantas Sampean didukung oleh posisi beliau sebagai Kasi Evaluasi DASHL – BPDASHL Brantas Sampean. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Koordinator Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Air Pertanian/Alam Lingkunguan Dr. Luh Putu Suciati, S.P, M.Si dan di pandu oleh moderator Prof. Dr. Indarto, STP., DEA.
Pada acara kuliah umum ibu Enny Yusnita Susilo, S.Hut., MMA menjelaskan bagaimana tugas pokok BPDASHL Brantas Sampean, Fungsi dan struktur organisasi serta wilayah kerja dan kerangka logis MONEV kinerja DAS BPDASHL Brantas Sampean. Selain itu ibu Enny Yusnita Susilo, S.Hut., MMA menjabarkan kegiatan – kegiatan konservasi tanah dan air. Seperti pembuatan DAM Penahan, Gullyplug, Ekohidrolika, Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH), dan Embung. Banyak sekali kasus menarik yang dapat digali dan di angkat menjadi permasalahan untuk mahasiswa S1 maupun S2. Beliau menekankan agar menjadi pribadi yang lebih aktif di masa pandemi Covid-19 yang masih terjadi. Beliau juga menjelaskan bahwa banyak sekali kesempatan untuk bekerja sama dengan BPDASHL dalam melakukan kajian atau penelitian terkait pengelolaan DAS. Dijelaskan pula kegiatan-kegiatan terkait BPDASHL Brantas Sampean selain di akses di website https://bpdashlsidoarjo.wordpress.com/profil/, juga dapat dijumpai di laman Instagram bpdashl_brantas_sampean dan juga ada bisa diakses lewat playstore pada laman SPIRHAL.
Beberapa pertanyaan dari audiens berkisar tentang kegiatan BPDASHL Brantas Sampean terkait dengan upaya mengatasi ancaman perubahan iklim, kegiatan pemberdayaan masyarakat hulu DAS agar mempertahankan fungsi hutan sebagai tutupan lahan serta bagaimana pengelolaan DAS lintar kabupaten mengingat luasnya areal pengelolaan DAS Brantas Sampean. Pertanyaan tersebut dijawab lugas oleh bu E Enny Yusnita Susilo, S.Hut., MMA karena beliau cukup lama bertugas di BPDAS HL yaitu sejak tahun 2003 dan memiliki pengalaman terkait pengelolaan hutan. Beliau juga berbagi informasi terkait success story pemberdayaan masyarakat berupa kampung iklim, kampung ramah hujan dan penananam pohon sampai penyediaan bibit gratis di beberapa wilayah yang salah satunya di Kebun Persemaian Permanen di desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.
Pada prinsipnya, menurut ibu Enny kendala pengelolaan DAS khususnya di BPDASHL yaitu penyadaran masyarakat dan partisipasi. Kesadaran masyarakat sangat perlu ditingkatkan terutama dalam hal pembuangan sampah, pengelolaan pertanian dan pastisipasi masyarakat menjadi kunci suksesnya program yang dilaksanakan BPDASHL. Tentunya kesadaran harus dimulai dari diri sendiri dan ditanamkan sejak dini agar hidup berdampingan dengan alam menjadi saling menguntungkan. Selanjutnya ibu Enny menjelaskan bahwa perlunya pengendalian dan pemanfaatan DAS guna bisa dirasakan manfaatnya untuk waktu yang cukup panjang. Karena itu diharapkan kepada peserta yang mengikut kuliah umum bisa melakukan pengelolaan DAS dimulai dengan kesadaran diri sendiri untuk menjaga lingkungan sekitar.