Menulis ini didasari oleh keadaan masyarakat yang berada didaerah pesisir Pantai Puger Jember Jatim kata Nanik Hariyana salah satu mahasiswa calon doktor manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jember, yang disampaikan dalam acara Colloquium (seminar,red) yang digagas oleh Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Jember dengan tema “Pemberdayaan Dan Inovasi Tata Kelola Pemerintah Daerah & Desa ” yang berlangsung di aula lantai 2 FISIP UNEJ (27/12/2016).
Nanik menjelaskan penulisan yang berdasarkan fakta dilapangan tersebut untuk mengetahui dan menganalisis kondisi dan sistem pemberdayaan masyarakat pesisir puger.
“ tujuan utama penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis strategi sistem pemberdayaan masyarakat pesisir pantai puger dalam meningkatkan pendapatan ekonomi, hal tersebut dikarenakan umumnya penduduk di masyarakat pantai puger dalam meningkatkan pendapatan ekonomi ini bekerja sebagai nelayan dan petani ”, katanya.
Nanik juga menyatakan dalam penelitiannya komunitas nelayan di pantai puger dalam peningkatan ekonomi masih membutuhkan perhatian.
“ bila kita amati lebih lanjut, sebagian masyarakat indonesia yang bermukim di daerah pedesaan mencapai hampir 80% dari seluruh penduduk, sebagian merupakan petani dan nelayan, dengan metode berpikir yang sederhana, yang mencirikan masyarakat tradisonal, hal tersebut didasari karena tingkat pendidikan yang relatif rendah” ungkapnya.
Nanik juga menambahkan, “ karena pekerja sebagai petani atau nelayan sudah begitu lekat dan tidak dapat dipisahkan dalam proses kegiatan mereka untuk memenuhi kehidupan sehari hari mereka, oleh karena itu bekerja sebagai petani atau nelayan perlu mendapat perhatian guna perbaikan taraf hidupnya, nah ini yang akan kita ungkap” tambahnya.
Lebih lanjut Anak petani Dusun Gadungan, Desa Kasiyan Kecamatan Puger ini akan merumuskan masalah yang dengan dua pertanyaan pokok.
“ saya hanya merumuskan 2 pertanyaan pokok dalam penelitian ini untuk lebih mengerucutkan pokok masalah yang ada, pertama bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat puger dalam meningkatkan pendapatan ekonomi, yang kedua bagaimana strategi sistem pemberdayaan masyarakat pantai puger dalam meningkatkan pendapatan ekonomi, itu saja cudah cukup, nanti bisa dikembangkan kedepannya”, imbuhnya.
Masih soal penelitianya, Nanik menjelaskan perlunya perhatian khusus dan kerjasama antar seluruh elemen terkait permasalahan masyarakat pesisir.
“disini perlunya perhatian khusus dan kerjasama dari seluruh elemen pendukung, baik itu konsultan pemberdayaan, aktifis pemberdayaan lingkungan, aktifis LSM, peneliti, politisi, dan khususnya para penentu kebijakan untuk secepatnya menguak nasib buram masyarakat pesisir”, pungkasnya.
Dalam penelitian yang digunakan untuk disertasi doktornya, Nanik memetakan kelemahan ekonomi masyarakat pesisir puger saat ini sesuai pengamatan yang dilakukannya.
“Realita banyak terjadi diberbagai wilayah pesisir lainnya, kelemahan tersebut biasanya terletak pada terbatasnya sarana prasarana, rendahnya kualitas SDM, teknologi penangkapan ikan yang terbatas kapasitasnya, akses modal nelayan, pasaran produk ekonomi lokal yang terbatas, tidak adanya kelembagaan sosial ekonomi yang dapat membangun masyarakat dan yang lebih utama belum adanya komitmen pembangunan kawasan pesisir secara terpadu”, terang Nanik.
Dalam tulisan ilmiahnya Nanik memiliki kesimpulan tentang sinergitas dari seluruh elemen termasuk kebijakan pemerintahan tentang masyarakat pesisir pantai puger.
“tentang strategi pemberdayaan masyarakat pesisir ini perlu secepatnya dan harus mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, terutama pemerintah daerah untuk dapat membuat kebijakan atau solusi konkrit untuk mengikis harapan harapan hampa tentang peningkatan ekonomi masyarakat pesisir pantai puger yang sebenarnya kaya akan potensi namun minin pengelolaan”, pungkasnya. (ysk)