Program Pascasarjana Universitas Jember Gelar Kuliah Umum

DSC_0114

Jember, 13 Oktober 2016

Kuliah umum digelar Program Pascasarjana Universitas Jember, pelaksanaan bertempat  di gedung Mas Soerachman Universitas Jember, agenda tahunan yang ditujukan khusus bagi mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Jember ini mengambil tema “Peran Statistik dalam Pembangunan” .

Dalam acara kali ini menghadirkan pembicara dari Badan Pusat Statistik, Dr. Suryamin, M.Sc. Kepala BPS pusat periode 2012 hingga 2016. Dengan gelar terakhir yang diraih sebagai Doktor di Major Statistics Minor Economics, University of The Philippines Los Banos tahun 1994.  ada beberapa  pos penting yang pernah komandaninya, salah satu jabatan penting yang pernah disandangnya pada tahun 2008 sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, sekolah yang mencetak kader-kader Statistika Nasional.

Putra asli Garut ini dalam tampilan powerpointnya menuturkan tentang berbagai macam hal fungsi statistik diantaranya sebagai bahan rujukan untuk perencanaan evaluasi, membuat  keputusan, memformulasikan  kebijakan  agar  sasaran dicapai, alat  konfirmasi dan legitimasi.

Suryamin juga mengatakan “statistik memiliki 10 aturan pokok, satu diantaranya confidensial atau kerahasiaan. Lebih lanjut Suryamin mengatakan bahwa konsep statistik diseluruh dunia harus sama hanya berbeda pada metodologi pencarian data yang berbeda, statistik bukan masalah BPS saja sebagai penghimpun dan penyampai data statistik tetapi masalah Nasional”.

Namun ada yang lain dari kegiatan kuliah umum kali ini, antusiasme peserta begitu besar untuk mengikuti acara tersebut, jumlah peserta yang banyak tidak hanya di ikuti oleh mahasiswa baru  Program Magister maupun Program Doktoral Program Pascasarjana Universitas Jember, namun juga hadir dari mahasiswa strata satu dari seluruh Fakultas di Universitas Jember

Moderator langsung di pandu oleh  Direktur Program Pascasarjana Universitas Jember Prof. Dr. Ir.  Rudi Wibowo, M.S, sebelum acara Prof. Dr. Ir.  Rudi Wibowo, M.S mengatakan bahwa “ BPS badan yang independen langsung dibawah Presiden dan sangat-sangat tercepat di dunia dalam pencapaian hasil, dan berharap kuliah umum kali ini menjadi tambahan ilmu bagi mahasiswa.”

Pada session tanya jawab pada Kuliah Umum kali ini terdapat empat penannya untuk narasumber, salah satunya Imam Sunarto dari Program Studi Ilmu Administrasi yang bertanya tentang masalah sosial apakah bisa digunakan sebagai salah satu indikator bagi BPS sebagai pencari dan pengolah data?,  dari pertanyaan tersebut Dr. Suryamin, M.Sc, menjawab dengan tegas bisa, karena indikator tersebut bisa dari semuanya namun perlu kajian lebih lanjut, termasuk indikator tentang kebahagiaan yang digunakan sebagai indikator tentang tingkat kesejahteraan masyarakat.(Ysk)