19/5/2023, Pascasarjana Universitas Jember mengadakan kegiatan Kuliah Umum dengan tema Pengembangan Bioteknologi Pertanian Moderen yang diikuti Mahasiswa dari berbagai Program Studi di Pascasarjana Universitas Jember.
Narasumber Prof. Widodo, S.P., M.Sc., Ph.D Dosen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sekaligus Ketua Masyarakat Bioteknologi Indonesia dalam materinya menjelaskan bahwa dalam perbandingan antara tanaman yang tahan terhadap salinitas dan sensitif terhadap salinitas, yang perlu diperhatikan yaitu “Why” mengapa jenis tersebut bisa lebih tahan terhadap salinitas dan apa yang menyebabkannya. Sehingga perlu adanya pemahaman terkait respon tanaman (Molekuler – seluler; Genom – Phenom). Bagaimana cara kerja dari genomik menuju fenotip? Yaitu dengan mencari tahu terkait gen, transkrip, protein, dan respon metabolitnya terkait respon biotik dan abiotik dan intergrasinya terhadap keseluruhan data untuk menghasilkan suatu kesimpulan terkait apa yang terjadi dalam suatu sel tanaman.
“Suatu gen menyajikan struktur pembentukan protein yang kemudian berperan sebagai suatu dasar fondasi pembentukan fenotip. Akan tetapi sekuen gen yang sudah diketahui fungsinya (annotated) baru sekitar 30 – 35% dan sisanya masih belum diketahui fungsinya. Pengaruh cekaman salinitas terhadap tanaman diantaranya adalah stres osmotik, stres ionik (Na+), dan secondary stress”, ungkapnya.
Selanjutnya Prof. Widodo menjelaskan data – data pendukung terkait tanaman cekaman kekeringan diantaranya adalah data ICP, data berat kering tanaman, profil metabolit, dan PCA (Principal Component Analysis). Studi kasus terhadap tanaman gandum barley dengan beberapa responnya pada cekaman salinitas dapat disimpulkan bahwa:
- Tampak perubahan metabolit yang lebih tinggi pada tanaman tahan salinitas (Sahara) dibandingkan tanaman sensitif salinitas (Clipper).
- Tampak perubahan yang lebih besar dan jelas pada daun dibandingkan pada perakaran.
- Serta adanya peningkatan siklus metabolit TCA, poliol, asam amino, dan gula.
“Sehingga tanaman mampu bertahan pada stress salinitias berkepanjangan, perlu menjaga aktivitas selulernya dengan cara : proteksi seluler melalui komponen protektif dan agen anti-oksidatif, produksi energi melalui siklus TCA yang penting untuk sintesis zat terlarut organik, dan menyeimbangkan zat terlarut organik antara osmotik homeostasis, osmo-protektan, dan sumber energi”, pungkasnya.
Sebelumnya Direktur Pascasarjana Universitas Jember Prof. Dr. Budi Setyono, M.A dalam sambutanya mengatakan kuliah umum di Pascasarjana Universitas Jember adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan akademik yang bertujuan menambah wawasan bagi mahasiswa.
“Kuliah Umum menambah wawasan mahasiswa agar memberikan dampak pada percepatan studi dengan menghasilkan publikasi dimasing-masing bidang studi”, tuturnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh Tri Handoyo, Ph.D. Dosen Program Studi Magister Bioteknologi.